No image available for this title

Text

Pola Pendistribusian Buah Lokal Hasil Produksi di Kota Semarang



Pada awal 2014, impor buah menurun dari sebelumnya mencapai USD653 juta
menjadi USD450 juta. ( Srie Agustina, 2015). Hal ini menjadi kesempatan emas bagi pemain
buah lokal untuk memasarkan produknya di pasar Indonesia. Distribusi buah lokal harus
langsung menuju konsumen. Strategi pendistribusian yang tepat akan memperpendek sistem
atau mata rantai perdagangan, sehingga lost of benefit atau keuntungan yang hilang akibat
panjangnya tataniaga perdagangan bisa dihindari. Dalam agribisnis pertanian, aspek
agrobisnis, aspek hukum, dan aspek manajemen harus diperhatikan, agar tingkat keberhasilan
agribisnis lebih tinggi sehingga keuntungan yang diperoleh akan lebih besar. Penelitian ini
bertujuan menerapkan model pendistribusian buah lokal hasil produksi Kota Semarang. Jenis
penelitian yaitu penelitian deskriptif analisis. Responden penelitian adalah petani jambu
kristal, durian dan srikaya berjumlah 60 orang yang dipilih secara purposive sampling dan
lembaga perantara, ketua kelompok tani dipilih secara snowball sampling. Hasil penelitian
menunjukkan secara umum pendistribusian buah lokal hasil produksi Kota Semarang dari
petani langsung ke konsumen, hal ini disebabkan karena hasil produksinya baru bisa
mencukupi konsumen lokal. Dalam pendistribusiannya petani sudah melakukan shortage atau
pemisahan buah berdasarkan kualitas. Petani yang menjadi anggota kelompok tani secara
keseluruhan mendapat pelatihan baik dari Pemkot Semarang melalui Dinas Pertanian,
konsultan Obor Tani dan BUMN.


Availability

No copy data


Detail Information

Series Title
-
Call Number
-
Publisher : .,
Collation
-
Language
Indonesia
ISBN/ISSN
978-602-14930-3-8
Classification
NONE
Content Type
-
Media Type
-
Carrier Type
-
Edition
-
Subject(s)
-
Specific Detail Info
-
Statement of Responsibility

Other version/related

No other version available


File Attachment



Information


RECORD DETAIL


Back To PreviousXML DetailCite this